
Atlet lari :
- Latihan Kecepatan (Sprint):
- Sprint repetisi: Atlet melakukan serangkaian sprint pendek dengan jeda istirahat untuk meningkatkan kecepatan maksimal mereka.
- Latihan akselerasi: Fokus pada peningkatan kecepatan saat berakselerasi dari posisi berhenti atau berjalan.
- Latihan Tahan Lama (Lari Jarak Jauh):
- Lari jarak jauh: Atlet melibatkan diri dalam latihan lari berjarak panjang untuk meningkatkan daya tahan dan ketahanan kardiovaskular.
- Interval training: Kombinasi antara lari cepat dan jalan cepat dengan interval waktu tertentu untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan.
- Latihan Teknikal:
- Latihan koordinasi: Meningkatkan koordinasi gerakan tubuh untuk efisiensi dan kestabilan.
- Teknik lari: Fokus pada teknik pernapasan, langkah kaki, dan postur tubuh yang benar.
- Latihan Kekuatan:
- Latihan kekuatan dasar: Menguatkan otot-otot inti untuk meningkatkan stabilitas dan daya tahan.
- Latihan kekuatan kaki: Menguatkan otot-otot kaki untuk meningkatkan daya dorong saat berlari.
- Latihan Fleksibilitas:
- Peregangan dinamis: Melibatkan gerakan peregangan yang dinamis sebelum latihan untuk meningkatkan fleksibilitas.
- Peregangan statis: Peregangan otot setelah latihan untuk mencegah cedera dan meningkatkan fleksibilitas.
- Latihan Mental:
- Meditasi dan visualisasi: Membantu atlet untuk fokus, mengelola stres, dan memvisualisasikan keberhasilan.
- Pemulihan:
- Istirahat yang cukup: Pemulihan yang cukup antara sesi latihan untuk mencegah kelelahan dan cedera.
- Terapi pemulihan: Seperti pijat, pemijatan otot, atau penggunaan teknologi pemulihan seperti penggunaan es atau panas.
Latihan yang terstruktur dan konsisten merupakan kunci bagi kemajuan seorang atlet lari. Pelatih berperan penting dalam merancang program latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan atlet.